Jumat, 11 September 2009

VLAN (Virtual Local Area Network)

Pengantar VLAN.

Kinerja sebuah jaringan sangat dibutuhkan oleh organisasi terutama dalam hal kecepatan dalam pengiriman data. Salah satu kontribusi teknologi untuk meningkatkan kinerja jaringan adalah dengan kemampuan untuk membagi sebuah broadcast domain yang besar menjadi beberapa broadcast domain yang lebih kecil dengan menggunakan VLAN. Broadcast domain yang lebih kecil akan membatasi device yang terlibat dalam aktivitas broadcast dan membagi device ke dalam beberapa grup berdasar fungsinya, se[erti layanan databasse untuk unit akuntansi, dan data transfer yang cepat untuk unit teknik.


Teknologi VLAN (Virtual Local Area Network) bekerja dengan cara melakukan pembagian network secara logika ke dalam beberapa subnet. VLAN adalah kelompok device dalam sebuah LAN yang dikonfigurasi (menggunakan software manajemen) sehingga mereka dapat saling berkomunikasi asalkan dihubungkan dengan jaringan yang sama walaupun secara fisikal mereka berada pada segmen LAN yang berbeda. Jadi VLAN dibuat bukan berdasarkan koneksi fisikal namun lebih pada koneksi logikal, yang tentunya lebih fleksibel. Secara logika, VLAN membagi jaringan ke dalam beberapa subnetwork. VLAN mengijinkan banyak subnet dalam jaringan yang menggunakan switch yang sama.

Dengan menggunakan VLAN, kita dapat melakukan segmentasi jaringan switch berbasis pada fungsi, departemen atau pun tim proyek. Kita dapat juga mengelola jaringan kita sejalan dengan kebutuhan pertumbuhan perusahaan sehingga para pekerja dapat mengakses segmen jaringan yang sama walaupun berada dalam lokasi yang berbeda. Contoh penerapan teknologi VLAN diberikan dalam Gambar 1.

Gambar 1. Contoh penerapan teknologi VLAN.

Beberapa keuntungan penggunaan VLAN antara lain:

1. Security – keamanan data dari setiap divisi dapat dibuat tersendiri, karena segmennya bisa dipisah secarfa logika. Lalu lintas data dibatasi segmennya.

1. Cost reduction – penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan dari upgrade perluasan network yang bisa jadi mahal.

2. Higher performance – pembagian jaringan layer 2 ke dalam beberapa kelompok broadcast domain yang lebih kecil, yang tentunya akan mengurangi lalu lintas packet yang tidak dibutuhkan dalam jaringan.

3. Broadcast storm mitigation – pembagian jaringan ke dalam VLAN-VLAN akan mengurangi banyaknya device yang berpartisipasi dalam pembuatan broadcast storm. Hal ini terjadinya karena adanya pembatasan broadcast domain.

4. Improved IT staff efficiency – VLAN memudahkan manajemen jaringan karena pengguna yang membutuhkan sumber daya yang dibutuhkan berbagi dalam segmen yang sama.

5. Simpler project or application management – VLAN menggabungkan para pengguna jaringan dan peralatan jaringan untuk mendukung perusahaan dan menangani permasalahan kondisi geografis.

Untuk memberi identitas sebuah VLAN digunakan nomor identitas VLAN yang dinamakan VLAN ID. Digunakan untuk menandai VLAN yang terkait. Dua range VLAN ID adalah:

a. Normal Range VLAN (1 – 1005)

- digunakan untuk jaringan skala kecil dan menengah.

- Nomor ID 1002 s.d. 1005 dicadangkan untuk Token Ring dan FDDI VLAN.

- ID 1, 1002 - 1005 secara default sudah ada dan tidak dapat dihilangkan.

- Konfigurasi disimpan di dalam file database VLAN, yaitu vlan.dat. file ini disimpan dalam memori flash milkik switch.

- VLAN trunking protocol (VTP), yang membantu manaejemn VLAN, nanti dipelajari di bab 4, hanya dapat bekerja pada normal range VLAN dan menyimpannya dalam file database VLAN.

a. Extended Range VLANs (1006 – 4094)

- memampukan para seervice provider untuk memperluas infrastrukturnya kepada konsumen yang lebih banyak. Dibutuhkan untuk perusahaan skala besar yang membutuhkan jumlah VLAN lebih dari normal.

- Memiliki fitur yang lebih sedikit dibandingakn VLAN normal range.

- Disimpan dalam NVRAM (file running configuration).

- VTP tidak bekerja di sini.

Switch catalys 2960 mendukung 255 normal range dan extended range.

Berikut ini diberikan beberapa terminologi di dalam VLAN.

a. VLAN Data

VLAN Data adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa data-data yang digunakan oleh user. Dipisahkan dengan lalu lintas data suara atau pun manajemen switch. Seringkali disebut dengan VLAN pengguna, User VLAN.

b. VLAN Default

Semua port switch pada awalnya menjadi anggota VLAN Default. VLAN Default untuk Switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN 1 tidak dapat diberi nama dan tidak dapat dihapus.

c. Native VLAN

Native VLAN dikeluarkan untuk port trunking 802.1Q. port trunking 802.1Q mendukung lalu lintas jaringan yang datang dari banyak VLAN (tagged traffic) sama baiknya dengan yang datang dari sebuah VLAN (untagged traffic). Port trunking 802.1Q menempatkan untagged traffic pada Native VLAN.

d. VLAN Manajemen

VLAN Manajemen adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk memanajemen switch. VLAN 1 akan bekerja sebagai Management VLAN jika kita tidak mendefinisikan VLAN khusus sebagai VLAN Manajemen. Kita dapat memberi IP address dan subnet mask pada VLAN Manajemen, sehingga switch dapat dikelola melalui HTTP, Telnet, SSH, atau SNMP.

e. VLAN Voice

VLAN yang dapat mendukung Voice over IP (VoIP). VLAN yang dikhusukan untuk komunikasi data suara.

Terdapat 3 tipe VLAN dalam konfigurasi, yaitu:

a. Static VLAN – port switch dikonfigurasi secara manual.

Konfigurasi:

SwUtama#config Terminal

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

SwUtama(config)#VLAN 10

SwUtama(config-vlan)#name VLAN_Mahasiswa

SwUtama(config-vlan)#exit

SwUtama(config)#Interface fastEthernet 0/2

SwUtama(config-if)#switchport mode access

SwUtama(config-if)#switchport access VLAN 10

b. Dynamic VLAN – Mode ini digunakan secara luas di jaringan skala besar. Keanggotaan port Dynamic VLAN dibuat dengan menggunakan server khusu yang disebut VLAN Membership Policy Server (VMPS). Dengan menggunakan VMPS, kita dapat menandai port switch dengan VLAN? secara dinamis berdasar pada MAC Address sumber yang terhubung dengan port.

c. Voice VLAN - port dikonfigurasi dalam mode voice sehingga dapat mendukung IP phone yang terhubung.

Konfigurasi:

SwUtama(config)#VLAN 120

SwUtama(config-vlan)#name VLAN_Voice

SwUtama(config-vlan)#exit

SwUtama(config)#Interface fastEthernet 0/3

SwUtama(config-if)#switchport voice VLAN 120

Berikut ini diberikan sedikit command untuk konfigurasi dasar VLAN pada Swicth Cisco Catalyst


Konfigurasi pada switch :

Setting switch melalu CLI nya sebagai berikut:
Switch>en Switch#conf t
Switch(config)#vlan 2 (membuat VLAN dengan id 2)
Switch(config-vlan)#name VLAN2 (memberi nama vlan 2)
Switch(config-vlan)#exit
Switch(config)#vlan 3 (membuat VLAN dengan id 3)
Switch(config-vlan)#name VLAN3 (memberi nama vlan 3)
Switch(config-vlan)#exit
Switch(config)#interface fa0/1 (mendaftar int fa0/1 sbg vlan2)
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 2
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fa0/2 (mendaftar int fa0/2 sbg vlan3)
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 3
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fa0/3 (mendaftar int fa0/3 mode trunk)
Switch(config-if)#switchport mode trunk

Konfigurasi pada router :

Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#interface fa0/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#interface fa0/0.2 (pakai sub interface)
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 2 (enkapsulasi vlan2)
Router(config-subif)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#interface fa0/0.3 (pakai sub interface)
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 3 (enkapsulasi vlan3)
Router(config-subif)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#exit

Di router kita membuat subinterface. Mengapa? Logikanya, router terhubung dengan 2 buah network. Sehingga dibutuhkan juga 2 interface yang akan diset sebagai default gateway. Kenyataannya, hanya 1 port yang dihubungkan dengan 2 buah network. Sehingga dari 1 port/interface tersebut kita pecah menjadi 2. Pecahan inilah yang kita sebut sebagai sub interface. Dari tiap sub-interface ini disesuaikan

Untuk perintah encapsultaion dot1Q , id_vlan ini harus sesuai dengan id vlan yang kita buat di switch.

Setelah konfigurasi selesai, cobalah ping antar host.
Dengan sebuah switch manageable, kita bisa memiliki lebih dari 1 network. Broadcast domain akan terbagi juga.
Selamat mencoba Moga berhasil.

Sumber berita : "http://edicyber.web.id/"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar