Akhir pekan kemarin, ratusan Web Site Lithuania di-deface oleh kelompok pro-Soviet dan anti Lithuania, seperti yang dikutip dari berita The New York Times.
Jumat kemarin, situs pemerintah Lithuania telah mendapatkan peringatan akan adanya serangan terhadap website dan segera melakukan pertahanan. Namun, banyak situs komersil tidak mengetahui peringatan tersebut, sehingga ratusan situs tersebut terkena deface. Tapi, Senin kemarin, banyak diantara situs tersebut sudah kembali seperti semula.
Bukti awal menunjukkan ada sebuah kelompok hacker yang telah mengorganisasikan untuk melakukan serangan. Alamat IP yang digunakan untuk melakukan serangan berasal dari berbagai negara, tapi menurut Reston dari iDefense, dalam pernyataannya ke The Washington Post bahwa satu situs, hack-war.ru, sepertinya ikut dalam aksi sernagan tersebut.
Dancho Danchev, dari ZDNet menjelaskan bahwa aksi deface tersebut bisa saja meluas/meningkat menjadi aksi denial-of-service. Selain itu, Brian Krebs dari The Wahington Post berspekulasi bahwa Negara-negara pecahan akan mencoba untuk mempertahankan diri dari aksi cyber attack yang sama seperti apa dialami oleh ratusan web Lithuania dimasa mendatang.
Sama seperti serangan Denial-Of-Service (DOS) ke situs-situs Estonia, serangan yang baru terjadi ini merupakan reaksi dihilangkannya symbol Soviet di bendera Lithuania.
Penulis : Arief Lukman
FTI - Universitas Atmajaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar